Perantau

free counters

Selasa, 10 April 2012

The Raid Tak Ambisius Kalahkan Laskar Pelangi

VIVAnews - Pekan lalu, film ber-genre laga 'The Raid' berhasil menembus jumlah penonton satu juta lebih. Dan sampai saat ini, film yang dibintangi Iko Uwais masih terus diserbu penonton. Produser film itu, Ario Sagantoro mengaku cukup puas dengan hasil tersebut.
Meski antusias penonton sangat tinggi, ia belum berani memastikan film tersebut itu akan mampu mengalahkan penonton film 'Laskar Pelangi' yang ditonton
4 juta lebih orang.

"Kalau 4 juta atau lebih seperti Laskar Pelangi, kita nggak ambisius ya. Kita nggak berani pasang target tinggi-tinggi," kata Ario Sagantoro saat dihubungi VIVAnews.com.

Argo memiliki alasan tersendiri atas pernyataannya tersebut. Ia melihat saat ini, penonton film Indonesia sedang menurun drastis. Minat masyarakat untuk menonton film Indonesia memang sedang tidak setinggi beberapa waktu yang lalu. Tetapi, bukan berarti ia pesimis.

"Untuk satu genre laga dan sebagai pendatang baru, hasil kita sudah bagus. Kita masih mantau di bioskop, masih banyak yang nonton. Dan kita berharap masih bertahan main terus sampai satu bulan," ujarnya.

Film yang disutradarai Gareth Evans ini tak hanya sukses di tanah air, tapi juga di mancanegara. Layar lebar produksi Merantau Film ini juga meraih hasil yang gemilang di Hollywood. 'The Raid' berhasil menembus posisi 11 box office di Amerika Serikat dengan penghasilan sebesar US$1.228 juta atau sekitar Rp11,3 miliar.

Ario mengaku sangat terkejut dengan hasil  yang fantastis. Ia sangat bangga karena film 'The Raid' mampu berbicara di luar negeri.

'Sekarang layar pemutaran film ini juga terus bertambah. Dari 14 ke 46 dan sekarang sudah mencapai 100 lebih layar. Ini fenomenal dan surprise buat kita," ujarnya.

Film ini menceritakan perjalanan 20 anggota pasukan khusus dalam menjalankan misi menangkap satu gembong narkotika kejam di sebuah gedung 30 lantai yang tak tersentuh aparat. Misi penuh bahaya ini juga dibintangi oleh Ray Sahetapy, Donny Alamsyah, Yayan Ruhiyan, Joe Taslim, dan Pierre Gruno. (hp).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments